Minggu, 15 Juli 2012

APA ITU "MARINE ACOUSTIC" ???

Akustik terdefinisi sebagai bentuk dan bahan yang terkait dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi. Akustik sendiri berarti gejala perubahan suara karena sifat pantul benda atau objek pasif dari alam. Dalam ilmu kelautan akustik dikenal sebagai Teori tentang gelombang suara dan perambatannya dalam suatu medium. Akustik memiliki beberapa konsep dasar yang mendominasi dari sifat akustik itu sendiri, Konsep-konsep tersebut diantaranya :
  1. Setiap pantulan akustik (echo) mengandung informasi tertentu.
  2. Sebagian dari gelombang yang masuk merupakan hal yang diharapkan, dan dikatakan sebagai sinyal.
  3. Persamaan akustik didasari oleh proporsi antara pantulan yang dikendaki dan pantulan yang tidak diharapkan.
Sebagai mahasiswa dibidang ilmu kelautan, kita perlu mempelajari akustik. Dalam pemamfataannya akustik memiliki medium yang luas dalam penerapannya, dalam istilah akustik kita sering mendengar istilah sonar dan radar, apakah keduanya dapt dianalogikan sebagai sesuatu yang sama?
Pada dasarnya sonar adalah parameter yang memanfaatkan gelombang suara atau sound, sedangkan radar merupakan parameter yang memanfaatkan gelombang radio, jadi keduanyan merupakan suatu parameter yang memanfaatkan medium yang berbeda, Dalam penerapannya sistem sonar dapat digunakan untuk tujuan seperti deteksi, klasifikasi, torpedo homing, komunikasi, atau fish finding. tiap tujuan tersebut memiliki fungsi pembentukan sinyal yang berbeda, begitu juga dengan nilai performa SNR yang diperoleh. Sebagian dari gelombang yang masuk merupakan hal yang diharapkan, dan dikatakan sebagai sinyal.

Beberapa parameter akustik yang biasanya digunakan meliputi :
1. Parameter oleh alat:
·         Projector source level: SL
·         Self-noise level: NL
·         Receiving directivity index: DI
·         Detection threshold: DT
2. Parameter oleh medium:
·         Transmission loss: TL
·         Reverberation level: RL
·         Ambient-noise level: NL
3. Parameter oleh target:
·         Target strength: TS
·         Target source level: SL

jika kita fokuskan pada sektor kelautan dan perikanan, parameter manakah yang sesuai dengan medium berdasarkan cepat rambatnya? Tentu saja gelombang suara memiliki cepat rambat yang lebih besar jika dibandingkan dengan gelombang radio pada medium air, hal ini terjadi dikarenakan pada medium tersebut gelombang suara dapat melakukan rambatan yang cepat dan dengan seketika akan memberikan pantulan jika gelombang tersebut tersentuh oleh suatu benda yang terdapat didalam air, maka tidak asing jika kita sering mendengar istilah sonar pada bidang kelautan dan perikanan.
 
Salah satu bidang yang memanfaatkan prinsip akustik adalah bidang kelautan dan perikanan. Pada bidang ini akustik biasanya dimanfaatkan sebagai parameter yang berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi suatu benda dibawah permukaan air dengan kedalaman tertentu, Hal tersebut didominasi karena mengingat bahwa perambatan suara sangat cepat pada medium air. Salah satu contoh parameter akustik pada bidang ini adalah adanya alat berupa pantulan gelombang suara atau dikenal dengan echosounder, echosounder merupakan suatu instrumen dalam bidang akustik yang memiliki fungsi sebagai penghasil gelombang suara dan menerima pantulan (echo) yang diberikan oleh objek yang terkena pulsa akustik yang berfungsi untuk mendeteksi benda dibawah permukaan air, alat ini bekerja dengan memanfaatkan gelombang suara, yakni dengan memberikan gelombang suara kedalam laut yang kemudian pantulan dari gelombang tersebut akan diterima kembali oleh alat tersebut dan diubah dalam bentuk visual dengan tujuan untuk mengetahui gambaran benda-benda yang terdapat didaerah dimana diberikan pantulan gelombang suara tersebut. Sebagian dari gelombang yang masuk merupakan hal yang diharapkan, dan dikatakan sebagai sinyal. Gelombang yang tidak diharapkan dapat dikatakan sebagai ‘background’. dalam sonar ‘background’ lebih dikenal sebagai noise.

Echosounder biasanya memiliki ukuran yang beragam tergantung dari ukuran tempat yang memanfaatkan system parameter tersebut. Echosounder yang biasa digunakan adalah echosounder yang dipakai oleh para nelayan untuk mendeteksi lokasi ikan untuk kemudian dapat menetukan lokasi penangkaapan ikan dengan data visual berupa gambaran kerumunan ikan yang didapat dari echosunder tersebut atau dikenal dengan istilah echogram. Echosounder memiliki empat bagian utama. Disamping itu juga terdapat time base:

1.   Time base: berfungsi membentuk ciri pulsa dengan frekuensi (f) dan pulse duration (t) untuk memicu transduser
2.  Transmitter: Memproses sinyal yang diperoleh dari pulse former. Pulsa tersebut dibangkitkan oleh oscilator yang kemudian diperkuat oleh power amplifier sampai beberapa ratus watt atau beberapa ribu watt. Tingkat power ini diusahakan untuk selalu konstan.
3.  Transduser: berfungsi untuk mengubah (transform) energi listrik menjadi energi suara saat akan dipancarkan. Serta merubah kembali energi suara yang diterima menjadi energi listrik.
4.   Receiver: sinyal atau echo yang kembali harus diperkuat hingga beberapa ribu kali sebelum akhirnya diproses lebih lanjut. Hal ini dikarenakan sinyal yang diterima sangat lemah. Penguatan dilakukan oleh amplifier.
5.    Diplay-recorder: disini, echo yang tertangkap dapat ditampilkan dalam osciloscope, kertas grafik, atau pita recorder. Namun saat ini echo sudah dapat langsung direkam dalam CPU.




PIC:  Perangkat sederhana akustik



PIC: Portable echosounder




PIC: Mekanisme kerja perangkat akustik



PIC: Batimetri laut yang sedang di pancarkan gelombang akustik

Tidak ada komentar: