Mahasisiwa dan mahasisiwi Jurusan Ilmu Kelautan
Universitas Syiah Kuala kembali melakukan aksi hijaunya sebagai bentuk
kepedulian kepada masyarakat pada hari minggu kemarin, 27 Mei 2012. Kali ini
mahasiswa/i yang sedang menuntut ilmu dengan sumber daya terbesar di Indonesia
ini melakukan aksi hijaunya di sepanjang pantai wisata ulee lheue, Banda Aceh.
Kegiatan ini sejalan dengan
aktifitas praktikum mata kuliah Ekologi Laut Tropis, yang merupakan salah satu
matakuliah wajib yang mempelajari tentang ekologi yang terdapat di laut
khususnya wilayah tropis. Mata kuliah yang di tenggarai oleh dosen Master ini
mencangkup beberapa materi diantaranya ekosistem mangrove dan tingkat
persentase jumlah sampah yang ada di daerah wisata pantai ulee lheue.
Yap…!!! sambil menyelam minum
air, itulah gagasan yang muncul dari para pecinta lingkungan dan laut ini. Tak
hanya mengambil data tutupan sampah dan membuat laporan kegiatan, mereka juga sembari membersihkan sampah
yang terdapat di pantai ini. Hal ini merupakan suatu bentuk positif dari
kepedulian pemuda aceh yang dewasa ini sudah sangat minim akan kesadaran
terhadap penting kepedulian terhadap lingkungan.
Adalah Fauca K Ramadhan yang menjadi salah seorang assisten praktikum mata
kuliah ini menegaskan bahwa “perlunya pembenahan akan kesadaran masyarakat akan
lingkungan, dan peran kita sebagai golongan akdemisi yang sedikit lebih faham
akan hal tersebut perlu memberikan contoh dan dampak dalam bentuk nyata kepada
masyarakat, hal ini di karenakan dapat memberikan penyadaran secara tidak
langsung kepada masyarakat memalui aksi yang kita jalankan bersama, dan sebagai
pihak akademisi hal ini sangat penting dilakukan, terutama kepada pihak pelajar
muda yang memliki semangat yang lebih membara”
Dalam kondisi badai sekalipun
terlihat antusisme pelajar ini sangat tinggi, dimana mereka tetap melakukan
aktifitasnya meski sedang di landa cuaca yang cukup berangin dan hujan gerimis.
Rian Alfian sebagai salah seorang
mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam praktikum ini sangat berperan dalam
suskesnya kegiatan praktikum ini, dimana dia telah mempersiapkan alat dan bahan
yang di butuhkan serta transportasi yang memadai untuk mengangkut sampah ke
laboratorium JIK guna untuk mengklasifikasi jenis sampah agar dapat di timbang
beratnya dan di hitung jumlahnya.
Samsul Bahri sendiri sebagai
Koordinator praktikum ini berpendapat bahwa “hal semacam ini perlu di lakukan
guna untuk meningkatkan kepedulian generasi muda akan kebersihan lingkungan dan
agar lebih faham bagaimana membuat suatu hal yang bersifat positif dapat di
jadikan sebagai pelaporan dalam bentuk jurnal atau karya tulis agar
masyarakat luar mendapatkan informasi yang telah kita lakukan dan juga tau
bagaimana kondisi lingkungan kita melalui data laporan statistik maupun penjelasan yang kita buat, dari situlah mereka mengenal daerah dan sama halnya seperti mempromosikan aset yang kita miliki hal ini sangat penting guna membentuk karakter saintis yang peka dan
informatif serta kreatif”.
Pic3: Foto bersama setelah melakukan kegiatan praktikum (foto: Samsul Bahri)
Pic4: Tumpukan sampah yang telah di kumpulkan dan di pisahkan berdasarkan jenisnya (foto: Samsul Bahri)
Pic5: Salah satu bangunan tempat berdagang yang tidak di gunakan lagi terlihat masi kokoh di pinggir pantai
(foto: Samsul Bahri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar