Transplantasi Terumbu
Karang, Pengertian, Tujuan, dan Teknik
Transplantasi terumbu
karang mempunyai pengertian sebagai salah satu
teknik pelestarian (rehabilitasi) terumbu karang yang semakin terdegradasi dengan
teknik pencangkokan. Tujuan Transplantasi pada dasarnya adalah untuk
pelestarian ekosistem terumbu karang.
Transplantasi terumbu karang berperan
dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak. Atau untuk
membangun daerah terumbu karang yang baru yang sebelumnya tidak ada.
Teknik dan prosedur pelaksanaan transplantasi terumbu karang
mesti disesuaikan dengan tujuan transplantasi karang itu sendiri. Prosedur
transplantasi berdasarkan masing-masing tujuan secara lebih spesifik adalah
sebagai berikut:
1. Pemulihan Terumbu Karang
yang Telah Rusak.
Pemasangan karang dalam transplantasi terumbu
karang
Transplantasi karang dengan tujuan pemulihan
terumbu karang yang telah rusak dilakukan dengan memindahkan potongan karang
hidup dari terumbu karang yang kondisinya masih baik ke lokasi terumbu karang
telah rusak. Teknik dan prosedurnya sebagai berikut:
- Lokasi pengambilan bibit di sekitar terumbu karang yang telah rusak (tidak boleh jauh dari lokasi penanaman) dengan kondisi terumbu karang yang masih baik.
- Antara lokasi pengambilan bibit dengan lokasi terumbu karang yang telah rusak mempunyai kondisi lingkungan (kedalaman dan keadaan arus) yang mirip.
- Pengambilan bibit dilakukan dengan memotong cabang karang induk di tempat, dan tidak melakukan pemotongan koloni karang induk yang letaknya saling berdekatan untuk menghindari kerusakan ekosistem secara menyolok.
- transportasi bibit dari lokasi pengambilan bibit dengan lokasi transplantasi tidak lebih dari satu jam.
2. Pemanfaatan Terumbu Karang Secara
Lestari (Perdagangan Karang Hias).
Transplantasi untuk tujuan perdagangan karang
hias, dilakukan dengan memindahkan potongan jenis-jenis karang hias yang
diperdagangkan ke substrat buatan yang diletakkan di sekitar habitat terumbu
karang alami, yang nantinya akan menjadi induk karang hias yang akan
diperdagangkan. Teknik dan prosedurnya sebagai berikut:
- Dilakukan oleh pengusaha karang hias yang telah mempunyai izin sebagai eksportir karang hias.
- Jenis-jenis karang hias yang dibiakkan adalah jenis-jenis karang hias yang diperdagangkan untuk pembuatan aquarium dan tidak diperdagangkan sebagai karang mati.
- Jumlah bibit karang hias yang akan ditanam sebagai induk karang hias sesuai dengan kuota yang telah memperoleh persetujuan dari MA.
- Pengusaha melaporkan kepada MA tentang waktu kapan penanaman dimulai, lokasi pembiakan, jumlah, dan jenis karang hias yang akan ditanam.
3. Perluasan Terumbu Karang
Transplantasi terumbu karang dengan tujuan
perluasan terumbu karang merupakan suatu usaha untuk membuat habitat terumbu
karang baru atau merubah habiat lain di luar habitat terumbu karang menjadi
habitat terumbu karang.
Persyaratan teknik dan prosedur pengambilan
bibit dan tempat pengambilan bibit sama dengan persyaratan pada transplantasi
terumbu karang untuk tujuan pemulihan terumbu karang yang rusak.
4. Tujuan Pariwisata
Transplantasi karang untuk tujuan wisata
dibedakan dari transplantasi karang untuk tujuan perluasan terumbu karang.
Tujuannya adalah untuk membuat habitat terumbu karang yang tinggi keanekaragaman hayati atau membuat panorama yang indah didasar laut seperti halnya di ekosistem
terumbu karang. Untuk itu bibit karang yang akan dipindahkan harus terdiri dari
jenis-jenis karang yang beraneka ragam bentuk dan warnanya.
Substrat dasar buatan harus menggambarkan
bentuk dasar yang menarik dan tahan terhadap arus dan air laut. Selain itu,
juga harus dibuat peta lokasi trasplantasi karang menurut kelompok atau jenis
karang dan kedalamannya. Peta ini sangat berguna bagi para wisatawan maupun
kelompok pelestarian terumbu karang.
5. Membangun Kesadaran
Masyarakat
Transplantasi karang dengan tujuan membangun
kesadaran masyarakat dilakukan oleh masyarakat pesisir yang sudah menyadari
dampak negatif akibat kerusakan terumbu karang. Kegiatan pelatihan teknik
transplantasi karang, cara penentuan lokasi pembibitan, cara pengambilan bibit
dari induknya, cara pengangkutan bibit, cara penempelan bibit pada substratnya,
dan selanjutnya cara pemeliharaannya dilaksanakan secara konsisten kepada
masyarakat pesisir. Dengan menjaga keutuhan hasil transplantasi terumbu karang,
masyarakat nelayan akan dapat merasakan hasilnya.
6. Pengelolaan Perikanan
Transplantasi karang dengan tujuan
meningkatkan produksi perikanan sering disebut “Fish Aggregation Device”
(FAD), yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengubah suatu perairan yang
sepi ikan menjadi perairan yang banyak ikan. Terumbu karang buatan dibangun di
sekitar terumbu karang, sehingga nelayan tidak lagi menangkap ikan di terumbu
karang, tetapi berpindah di terumbu karang buatan.
7. Penelitian
Transplantasi karang untuk tujuan penelitian,
dibedakan dari persyaratan yang harus dilakukan oleh pelaksana keenam
transplantasi diatas, transplantasi untuk tujuan penelitian ini diberbolehkan
mengambil bibit di sekitar lokasi penelitian, dengan teknik pemotongan cabang
di tempat, tanpa memindahkan induknya. Karena transplantasi untuk tujuan
penelitian biasanya tidak memerlukan banyak specimen, dan dengan biaya dan
waktu sangat terbatas.
Tujuan transplantasi terumbu karang yang mempunyai karakteristik
masing-masing. Jika sahabat ingin ikut berpartisipasi dalam pelestarian (khususnya
transplantasi terumbu karang) bisa dipertimbangkan tujuan pencapaian kegiatan
yang diinginkan. Untuk metode dan tahapan transplantasi terumbu karang
saya tulis di kesempatan lain.
Sumber referensi dan gambar:
- terumbungeblogsekarang.blogspot.com/2010/11/tujuh-tujuan-transplantasi-terumbu.html
- regional.coremap.or.id/downloads/modul_transplantasi_TK.pdf
- www.jurnalisia.net/2010/05/pelestarian-terumbu-karang-dengan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar